Kamis, 15 Desember 2016

Membaca Peluang Bisnis

Peluang Bisnis merupakan sebuah kesempatan yang kadang datangnya tidak terduga namun dapat di analisis bahkan diciptakan.  Peluang bisnis disebut tidak terduga karena kebutuhan manusia yang terus bertambah. Misal seperti manusia tidak hanya membutuhkan nasi untuk makan, namun butuh lauk pauk juga. Lauk pauk tersebut juga membutuhkan bumbu agar rasanya lebih sedap. Bumbu di dapat dari tanaman, buah-buahan atau dari yang lainnya. Tanaman atau buah-buahan tersebut di tanam oleh petani. Agar tanamannya bagus petani membutuhkan obat / pupuk untuk tanamannya. Misal dalam perumpamaan ini pupuk di buat oleh sebuah pabrik pupuk. Pabrik pupuk tersebut dikelola oleh satu pimpinan perusahaan yang mempunyai 100 ribu karyawan. Dari 100 ribu karyawan tersebut masing-masing mempunyai satu kebutuhan pokok.

Dapat kita bayangkan, berapa persen peluang yang tercipta secara alami hanya dengan menganalisis satu kebutuhan manusia yang membutuhkan lauk pauk. Jika dijabarkan secara singkat, prosesnya memang terlihat sangat sederhana. Namun proses tersebut akan terlihat susah jika kita menjabarkannya lebih mendalam.

Dimulai dari proses manusia membutuhkan nasi. Hampir semua masyarakat Indonesia mengetahui bahwa nasi itu berasal dari padi. Namun apakah mereka tau bagaimana cara menanam padi, faktor apa yang mempengaruhi hasil panen, berapa biayanya, bagaimana cara menanam padi agar menghasilkan padi yang berkualitas dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan pada proses ini. Misal manusia itu membutuhkan lauk pauk seperti ikan lele, ikan gurame, ayam goreng dan lain-lain. Sebagian besar mengenal lauk pauk yang disebutkan tadi. Tapi dari sepuluh orang yang pernah makan lauk pauk tersebut kemungkinan hanya ada tiga atau lima orang saja yang mengetahui proses-prosesnya. Kita ambil contoh ikan lele, dimulai dari benih lele kecil, kemudian lele siap jual, di tamping oleh pengepul dan pengepul tersebut dijual ke pasar-pasar, rumah makan dan lain-lain. Sampai pada proses lele tersebut digoreng diatas kancah dan masuk ke dalam perut. Tidak semua orang mengetahui hal tersebut. Prosesnya  cukup panjang dan melibatkan banyak orang.

Kita tidak perlu tau lebih mendalam bagaimana proses menanam padi jika kita tidak berniat untuk menjadi pengusaha padi, kita juga tidak perlu tau lebih rinci bagaimana proses budidaya ikan lele jika kita tidak berniat untuk menjadi pengusaha ikan lele. Ini hanya sebuah perumpamaan kecil dari secuil proses singkat diatas. Intinya adalah peluang itu didapatkan jika kita mempunyai niat untuk terlibat lebih mendalam di setiap proses-prosesnya. Berdasarkan kisah para pengusaha sukses seperti R. Budi dan Michael Bambang Hartono (pemilik Djarum), Eka Tjipta Widjaja dan Keluarga (pemilik Sinar Mas Group), Anthony Salim (pemilik Salim Group), Susilo Wonowidjojo (pemilik Gudang Garam), Chairul Tanjung (CEO CT Group).

Pengusaha-pengusaha sukses tersebut tidak secara kebetulan atau mendadak menyandang gelar orang-orang terkaya. Mereka adalah orang-orang yang telah melalui proses cukup berat, namun mereka mau mempelajari, siap untuk berkorban waktu, tenaga, pikiran, materi dan resiko. Dan pada akhirnya mereka menikmati hasil dari proses berat tersebut.

Seperti yang sedang dilakukan oleh penulis artikel ini, yang sedang bermimpi menjadi pengusaha dan sedang berusaha mewujudkan mimpi tersebut. Namun, beratnya proses yang dilalui belum seberapa jika dibandingkan dengan mereka-mereka yang telah menyandang gelar orang-orang terkaya. Butuh kesabaran tingkat tinggi agar bisa mencapai itu.

Artikel  yang berjudul “10 Contoh Peluang Bisnis Menjanjikan dan Cara Memulainya” merupakan hasil riset informasi yang dikumpulkan, ditata dan di ulas kembali sedemikian rupa. Jangan berpikiran bahwa penulis artikel ini telah melakoni 10 contoh peluang bisnis tersebut. Hanya beberapa saja yang pernah dilakoni.

Keampuhan dari cara memulai bisnis ini tergantung dari niat sang pelaku bisnis. Makin besar niat, makin besar pula ilmu yang didapat. Setelah ilmunya di dapat maka langkah selanjutnya yaitu melibatkan diri ke dalam proses yang nyata dengan cara mengimplementasikan ilmu tersebut. Jika tidak melibatkan diri, ilmu yang didapatkan hanya akan menjadi sebuah teori saja bukan menjadi profit yang memang buah dari kerja keras dalam berbisnis. (grandmedia)
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: